LAPORAN PRAKTIKUM
AKUSTIK DAN TELEMETRI KELAUTAN
RADAR

Disusun oleh :
Kelompok 3
M. Firman Pradana (H1K010004)
Satya Simamora (H1K010011)
Alik Jamaludin (H1K010017)
Danesha Galuh N. A. (H1K010026)
Tayanto (H1K010032)
Restu Muhammad A. (H1K010038)
Fredhie Syam (H1K010045)
Sugiharto (H1K010051)
Ferisa Wahyunika (H1K010059)
Didik Ryan M. (H1K010066)
JURUSAN PERIKANAN DAN KELAUTAN
FAKULTAS SAINS DAN TEKNIK
UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
PURWOKERTO
2011
I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Indonesia memiliki laut tropis yang merupakan potensi besar bangsa. Kekayaan tersebut membutuhkan pengelolaan serius. Sementara itu, industri-industri perikanan juga membutuhkan tenaga terampil yang memiliki kapasitas keilmuan dan keahlian. Sekolah Usaha Perikanan Menengah Negeri Tegal adalah sebuah sekolah berbasis perikanan yang pertama ada di Indonesia bahkan mungkin di Asia Tenggara. Sekolah Usaha Perikanan Menengah (SUPM) Tegal sebagai unit pelaksana teknis Badan Pengembangan Sumberdaya Manusia Kelautan dan Perikanan, Departemen Kelautan dan Perikanan yang sekarang menjadi Kementerian Kelautan dan Perikanan menjawab kebutuhan tersebut melalui tugas pokok yakni menyelenggarakan pendidikan menengah kejuruan perikanan guna menghasilkan teknisi perikanan yang trampil, disiplin, bertanggung jawab, memiliki jiwa kewirausahaan serta mampu berperan aktif dalam pembangunan kelautan dan perikanan.
Sekolah Usaha Perikanan Menengah Negeri (SUPM) Tegal memilik fasilitas alat-alat akustik dan telemetri yang cukup memadai seperti GPS, Echosounder, dan Radar. Pesatnya perkembangan alat-alat akustik sekarang ini menuntut untuk dipelajari bagaimana fungsi, cara kerja, dan aplikasi alat-alat tersebut. Karena alat-alat tersebut dapat mempermudah pekerjaan kita dalam kegiatan pengukuran jarak, lokasi, dan identifikasi benda-benda yang menjadi objek.
1.2. Tujuan Praktikum
Tujuan dari praktikum ini adalah :
1. Mengenal macam-macam alat akustik dan telemetri kelautan yang ada di SUPM Tegal.
2. Mengetahui fungsi, cara kerja, dan aplikasi Radar.
II. PEMBAHASAN
1.1. Pengertian Radar
Radar kependekan dari radio detection and ranging. Radar merupakan sistem gelombang elektromagnetik yang digunakan untuk mendeteksi, mengukur jarak, dan membuat map benda-benda seperti pesawat terbang, kendaraan bermotor, dan informasi cuaca atau hujan. Gelombang radio atau sinyal yang dipancarkan dari suatu benda dapat ditangkap oleh radar kemudian dianalisa untuk mengetahui lokasi dan bahkan jenis benda tersebut. Walaupun sinyal yang diterima relatif lemah, namun radar dapat dengan mudah mendeteksi dan memperkuat sinyal tersebut.
1.2. Fungsi Radar
1.2.1. Studi garis pantai
Radar telah berkembang dengan pesat dan pemanfaatannya telah juga banyak digunakan di berbagai bidang kehidupan manusia, salah satunya adalah pemanfaatan untuk identifikasi dan studi garis pantai. Dengan menggunakan data inderaja kita dapat membedakan atau mengindentifikasi batas antara badan air dengan daratan atau secara umum dapat membedakan wilayah laut dan wilayah daratan atau dengan garis pantainya. Pemantauan perubahan garis pantai dapat dilaksanakan secara cepat, sehingga dinamika perubahan garis pantai dapat diketahui dari tahun ke tahun.
1.2.2. Penentuan batas wilayah
Selain itu informasi tentang garis pantai juga digunakan dalam penentuan batas wilayah, baik antar negara maupun dalam lingkup suatu negara, misalnya dalam penentuan batas wilayah laut provinsi, kabupaten dan kota menurut Undang-undang No. 22 Tahun 1999. Garis pantai (shore line) adalah garis imaginer yang terbentuk dan merupakan batas air laut dan daratan dan garis ini berubah sesuai dengan kondisi pasang surut air laut. Garis ini selalu berubah-ubah, baik perubahan sementara, maupun permanen dalam jangka waktu tertentu akibat adanya rekresi dan akresi. 1.2.3. Keperluan Militer
a. Airborne early warning (AEW)
Sistem ini adalah sistem radar untuk mendeteksi pesawat terbang lain. Sistem radar ini sering digunakan untuk pertahanan dan penyerangan udara.
b. Radar Pengendali/pemandu peluru kendali
Pesawat tempur Amerika Serikat F-14 yang menembakkan peluru kendali udara ke udara (air-to-air missile) “AIM-54 Phoenix” yang menggunakan radar pemandu untuk mencapai target penembakkan.
1.2.4. Keperluan Penerbangan
Air traffic control (ATC) adalah Kendali lalu lintas udara yang bertugas mengatur kelancaran lalulintas udara bagi pesawat terbang yang akan lepas landas, ketika terbang di udara maupun ketika akan mendarat serta meberikan layanan informasi bagi pilot tentang cuaca, situasi dan kondisi Bandara.
- Weather radar merupakan jenis radar cuaca yang mampu mendeteksi intensitas curah hujan dan cuaca buruk seperti adanya badai.
- Wind profiler merupakan jenis radar cuaca yang menggunakan gelombang suara SODAR untuk mendeteksi kecepatan dan arah angin.
1.3. Prinsip Kerja Radar
Sistem radar mempunyai tiga komponen utama yakni: Antena,Transmitter (Pemancar sinyal), Receiver (penerima sinyal).
1. Antena
Antena radar adalah suatu antena reflektor berbentuk parabola yang menyebarkan energi elektromagnetik dari titik fokusnya dan dicerminkan melalui permukaan yang berbentuk parabola sebagai berkas sempit (gbr.A). Antena radar merupakan dwikutub input sinyal yang masuk dijabarkan dalam bentuk phased-array yang merupakan sebaran unsur-unsur objek yang tertangkap antena dan kemudian diteruskan ke pusat sistem radar.
2. Pemancar Sinyal (Transmitter)
Transmitter pada sistem radar berfungsi untuk memancarkan gelombang elektromagnetik melalui reflektor antena agar sinyal objek yang berada pada daerah tangkapan radar dapat dikenali, umumnya Transmitter mempunyai bandwidth yang besar dan tenaga yang kuat serta dapat bekerja efisien, dapat dipercaya, tidak terlalu besar ukurannya dan juga tidak terlalu berat serta mudah perawatannya. Contoh Transmitter berupa tabung :
3. Penerima sinyal (Receiver)
Receiver pada sistem radar berfungsi untuk menerima pantulan kembali gelombangelektromagnetik dari sinyal objek yang tertangkap radar melalui reflektor antena, umumnya Receiver mempunyai kemampuan untuk menyaring sinyal agar sesuai dengan pendeteksian serta dapat menguatkan sinyal objek yang lemah dan meneruskan sinyal objek tersebut ke signal and data processor (Pemroses data dan sinyal) serta menampilkan gambarnya di layar monitor (Display).
1.4. Kelemahan dan kelebihan Radar
Ada banyak keuntungan penggunaan radar untuk remote sensing. Sensor radar tersedia pada semua kapabilitas cuaca sebagaimana energi gelombang mikro menembus awan dan hujan, biarpun, hujan menjadi sebuah faktor pada radar wavelength < 3 cm. Sensor radar merupakan system penginderaan jauh yang aktif (active remote sensing system), independen terhadap cahaya matahari, menyediakan sumber energi sendiri, dan juga mampu meneyediakan kemampuan pada siang/malam.
Ada penetrasi partial terhadap vegetasi dan tanah. Data radar menawarkan informasi berbeda dari daerah visible dan inframerah dari spektrum elektromagnetik. Sebagaimana dengan yang ada terdapat/ada kekurangan dengan (drawback) dengan data radar. Radar imagery menampilkan
“distorsi” yang melekat (inherent) pada geometry citra radar. Juga satu yang harus dikoreksi untuk speckle (bintik, bercak, kurik) atau coherent fading (warna yang pudar, kehilangan saling berlengketan). Radar sensitive terhadap topografi, permukaan yang kasar seperti tanah lapang (terrain) dan penutup tanah (ground cover), sifat-sifat dielektrik (dielectric properties) (moisture content), dan gerakan. Semuanya ini bisa dihubungkan dengan cirri-ciri permukaan seperti landform dan morfologinya, landcover (penutup tanah), dan cirri-ciri hidrologis (hydrological features).
1.5. Cara Kerja Radar
Radar pada umumnya beroperasi dengan menyebar tenaga elektromagnetik terbatas di dalam piringan antena yang bertujuan untuk menangkap sinyal dari benda yang melintas pada daerah tangkapan yang bersudut 20o – 40o. Ketika suatu benda masuk dalam daerah tangkapan antena, maka sinyal yang ditangkap akan diteruskan ke pusat sitem radar dan akan diproses hingga benda tersebut nantinya akan tampak dalam layar monitor/display.
Kode huruf untuk berbagai pita (bands) yang aslinya dipilih dengan sewenangwenang oleh militer untuk meyakinkan keamanan ketika tahap awal perkembangan teknologi radar. Mereka terus meneruS didalam penggunaannya sebagai masalah konvini (kepercayaan). Kebanyakan imaging radar dioperasi pada frekuensi antara 1.25 dan 35.2 GHz (24 cm – 0.8 cm). Panjang gelombang sinyal radar menentukan luas (extent) yang mana gelombang mikro (microwave) dilemahkan (attenuated) dan/atau dibubarkan (disperse) oleh atmosfir. Atmosferik yang serius (serious atmospheric) adalah typically confined dengan panjang gelombang yang lebih pendek, kurang dari 3 cm. Bahkan pada wavelength ini didalam banyak kondisi operasi normal, maka atmosfir hanya slightly (sedikit) melemahkan sinyal.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim, 2011. http://supm-tegal.blogspot.com. Diakses tanggal 10 Desember 2011.
Anonim, 2011. Sekolah Usaha Perikanan Menengah Tegal. Dalam http://id.wikipedia.org/wiki/Sekolah_Usaha_Perikanan_Menengah_Tegal. Diakses tanggal 11 Desember 2011.
Anonim.2008.http://lasonearth.files.wordpress.com/2008/05/pdf_radar1.pdf. Diakses tanggal 20 Desember 2011.
Anonim.2001.http://id.hicow.com/radar-detektor/north-carolina/radar-gun-2001716.html. Diakses tanggal 20 Desember 2011.
Bogush, Alfred J., Radar and the Atmosphere, Artech House, Inc 685, Canton Street, Norwood.
Firman, 2011. http://bayusyerli.com/net/941-lapan-pasang-radar-deteksi-gempa-dan-tsunami.html. Diakses tanggal 11 Desember 2011.
LAMPIRAN


A B


C D
Keterangan:
A. Antena
B. Radar
C. Dokumentasi kegiatan kunjungan
D. Output radar
Tidak ada komentar:
Posting Komentar